Berjalan Selama 12 Jam, Tak Halangi Niat Guru Ini Untuk Mengajar

Berjalan Selama 12 Jam, Tak Halangi Niat Guru Ini Untuk Mengajar

Perjuangan untuk tetap mengabdi sebagai seorang guru di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) tidaklah mudah. Selain pada murid-muridnya itu sendiri, medan yang sulit juga harus mereka lalui.

Seperti guru SM3T dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini yang harus merasakan getirnya mengajar di daerah yang tidak mudah. Di mana mereka ditempatkan di Pegunungan Bintang, Papua. Namun akhirnya, harus pindah ke distrik tetangga yakni Oklib akibat terjadi perang suku.

Untuk menuju Oklib, Aditya Prihastini Wikantini, Ageng Hening Hutomo, dan Febrian Nur Hidayat harus berjalan selama 12 jam melewati hutan belantara Papua. Karena tidak adanya jalan setapak untuk dilewati angkutan umum bahkan pesawat pun diblokir akibat perang suku tersebut.
Baca juga : Ketum PGRI Prihatin Terkait Keluarnya Surat Edaran Menteri Yuddy
Mereka berjalan sembari ditemani oleh empat siswa dari SD Inpres Tinibil Oksamol yang memberi penunjuk jalan. Dalam perjalanan yang mereka lalui, mereka harus melewati jalan sempit yang curam serta berjurang. Semaki jauh perjalanan yang dilalui semakin sulit.

“Berulang kali saya mengajak beristirahat walau belum ada seperempat jalan. Kami melepas lelah di kebun, sungai dan tempat yang rindang," ungkap Guru Aditya Prihastini Wikantini
Saat hari sudah mulai gelap, perjalanan mereka masih berada di dalam hutan. Jalan yang mereka lalui berupa potongan-potongan kayu yang telah ditata dengan rapi. Di tengah kondisi yang gerimis, mereka tetap berjalan dengan mengandalkan senter dari power bank yang mereka bawa. 

Demikian informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat (Sumber : okezone)

0 Response to "Berjalan Selama 12 Jam, Tak Halangi Niat Guru Ini Untuk Mengajar"

Posting Komentar